Cara yang efektif untuk mengidentifikasi pesan teks, panggilan telepon dan penipuan di Indonesia!

Source: sepulsa.com Release Time: 08:13:32 2019-12-02

Anda pernah ditelpon atau di-SMS orang tidak dikenal, dan kemudian sadar bahwa itu ternyata penipuan? Begitu pula dengan kami dan masyarakat Indonesia lainnya. Penipuan melalui SMS dan Telepon memang marak digunakan oleh penipu untuk meraup untung yang besar, ini semua disebabkan rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat Indonesia sehingga masih banyak yang mudah dikelabui. Sama seperti teknologi dan ilmu pasti lainnya, jika dirasa sudah tidak menguntungkan dan kurang efektif, metode penipuan pun akan selalu di ‘update’ untuk terus bisa mengecoh korbannya. Jika Anda tidak mau menjadi salah satu korban, baca ciri-ciri penipuan dibawah ini:

1. Tidak Pernah Ikut Undian Tapi Tiba Tiba Menang Mungkin sebagian besar dari Anda sudah tahu hal ini, karena ini adalah ciri paling dasar dari sebuah penipuan sms atau telepon yang ingin mengambil dana dari rekening Anda. Jika Anda tidak pernah ikut kuis namun tiba tiba dinyatakan sebagai pemenang, tidak perlu mikir, langsung tutup telpon atau abaikan pesan yang Anda terima.

Namun, kebingungan bisa terjadi kalau memang Anda pernah ikut kuis dan dinyatakan sebagai pemenang oleh pihak tertentu. Bagaimana untuk mengetahui bahwa itu penipuan atau bukan? Baca poin selanjutnya.

2. Berasal Dari Nomor Umum yang Tidak Dikenal Hal yang jarang dilakukan oleh event penggelar kuis adalah menghubungi pemenangnya dari nomor umum. Tentu hal ini membuatnya terlihat tidak profesional.

Penipuan dengan kuis memang sudah agak outdated sehingga Anda tidak cukup hanya waspada terhadap nomor umum yang mengumumkan hasil kuis, namun juga nomor umum yang menghubungi Anda dengan alasan apapun, baik itu meminta bantuan, mengaku sebagai teman, minta pulsa, minta dijemput, dan lain lain.

3. Memancing Emosi Satu hal yang dapat membuat Anda hilang akal sehat adalah emosi. Para penipu sadar akan hal ini dan sering memanfaatkan emosi untuk mengelabui korban. Contoh yang paling sederhana adalah ia menelpon Anda lalu panik minta bantuan transfer uang karena sedang emergency.

Tentu Anda bisa berpikir jernih dan mengabaikannya karena ia adalah penipu bukan? Salah besar. Seringkali si penipu mengaku sebagai keluarga dekat Anda dan berlagak panik butuh bantuan darurat, hal ini tentunya dapat menggoyahkan akal sehat Anda.

Untuk menghindari tertipunya Anda dengan metode semacam ini, belajar untuk tetap tenang di situasi sesulit apapun sehingga Anda bisa tetap berpikir jernih dan memutuskan apakah aksi itu penipuan atau bukan.

4. Mengaku Teman Tanpa Menyebut Nama Selain mengaku sebagai keluarga dan panik minta bantuan darurat, penipuan cara baru juga sering dilakukan dengan cara menelpon Anda, lalu bercanda seolah olah ia adalah teman Anda tapi tetap tidak menyebut nama.

Ketika Anda bertanya dia siapa, ia akan balik bercanda dan bilang masa suara teman sendiri nggak kenal? kemudian ia akan membuat Anda lengah dan membawa obrolan ke arah yang lebih jauh. Sama seperti di poin nomor 3, Anda harus tetap bisa mengontrol emosi dan tidak terbawa agar bisa berpikir jernih.

5. Menghubungi Setelah Anda Melakukan Suatu Registrasi atau Transaksi Hal ini sering membuat korban lengah, misalnya ketika Anda baru saja melakukan transaksi pembelian di suatu e-commerce atau bank, lalu ada nomor asing yang menelpon dan meminta suatu pembayaran atau apapun yang hampir berkaitan dengan transaksi Anda sebelumnya.

Tentu ketika dihadapkan pada situasi ini, kebanyakan orang tidak akan pikir panjang lagi dan langsung percaya saja. Untuk mencegah Anda tertipu, Anda harus memastikan bahwa orang yang menghubungi Anda memang orang yang memang berurusan dengan transaksi atau registrasi Anda.

Anda bisa melontarkan pertanyaan yang hanya bisa dijawab jika benar dia adalah orang yang bersangkutan seperti transaksi atau registrasi apa yang Anda lakukan, kapan Anda melakukannya dan lain lain.

Kita seringkali bingung, sungguh kebetulan yang sangat pas ketika ia menghubungi Anda disaat yang hampir bersamaan dengan Anda yang baru saja menyelesaikan suatu registrasi atau pembelian.

Jawabannya adalah, itu bukan kebetulan. Ketika Anda melakukan transaksi atau registrasi misalnya kartu kredit, data Anda dapat dengan mudahnya mereka dapatkan dengan berbagai macam cara, kemudian ia akan dengan sengaja menghubungi untuk mengelabui Anda.

6. Meminta Data Pribadi Jika ada orang asing menelepon Anda dan meminta data pribadi, Anda harus memastikan dulu apakah ia memang petugas ‘asli’ atau hanya penipuan. Caranya tentu dengan melontarkan pertanyaan yang harus bisa ia jawab dengan benar seperti keperluan menelepon, apa yang sudah Anda lakukan sebelumnya, detil transaksi dan registrasi Anda, dan banyak lainnya.